Rafting Di Progo

-
Selamat pagi, siang, sore, malam, bagi semua pembaca blog gak jelas ku ini, semoga semuanya senantiasa dalam keadaan baik ya. Aamiin :)

Disini, aku mau membagikan pengalaman pertamaku yang menurutku merupakan perjalanan yang sangat sangat mengesankan dan tidak terlupakan. Karena aku, yang notabene salah satu jenis  manusia yang takut dengan air yang berkapasitas banyak melakukan rafting. Tau rafting kan? tau gak? bagi yang gak tau, jadi rafting atau arung jeram adalah suatu aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam, dengan menggunakan wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai berjeram / riam yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung. Nah, jadi kebayang kan gimana rasanya menjadi orang yang takut air, trus mainannya rafting? hahahaha panas dingin coooooy :D panik, deg-deg an, parno, dan keringet dingin asoy haha.

Rafting ini, aku lakukan berenam orang. Jadi, bukan cuma berdua ya sama si P haha. Kita berenam, dan berangkat di hari pertama weekday. Yak hari Senin. Senin senin, yang lain kerja kite-kite malah main. Kurang cadas apa coba haha. Jadi, kami berenam berangkat dari semarang sekitar jam setengah 7 pagi, dan sampai di lokasi rafting sekitar pukul 9 pagi. Lokasi rafting terletak di Magelang, tepatnya di kawasan hotel Puri Indah Asri, dan sungainya adalah sungai Progo bawah atas dengan panjang sungai 9 km, dan waktu tempuh 2 jam. Untuk biaya rafting adalah sebesar Rp 160.000,-/orang dengan segala kelengkapan paketnya.

Kami memulai rafting dengan didampingi oleh seorang guide. Dengan kondisi sungai yang cenderung sedang surut, sehingga besar jeram yang menghadang cenderung kecil dan tidak begitu deras serta tidak menakutkan. Bahagianyaaaaaaaa haha rezeki anak solehah yang takut air banget ya :D. Sebagai orang takut air dan pertama kali rafting, sungai progo atas sudah cukup bikin jerit-jerit panik karena takut kebalik perahunya haha.
Wohoooo


terbasahkan


penampakan full tim, hayo tebak aku yang mana :p



gue sok bahagia banget, aslinya mah panas dingin :D
Lokasi: Magelang, Magelang City, Central Java, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Kelir! Pendakian pertamaku

-
Gambar
Yang pertama akan selalu berkesan. Apapun itu konteksnya akan selalu bermakna dan memiliki arti sendiri dan selalu dikenang. tsaaaaah. Kira-kira begitulah pemahaman saya tentang semua hal yang pertama kali dilakukan ataupun dirasakan. Oke skip saja ya :D Di sini saya akan menceritakan kisah suka-duka (banyak sukanya ding :p) tentang pendakian gunung pertama dalam seumur hidup saya. Yak, sasaran gunung pertama yang saya daki adalah Gunung Kelir, yang berlokasi di Kabupaten Semarang - Kabupaten Magelang. Dan jalur pendakian yang kami lakukan melalui Dusun Sirap, Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu yang terlaksana sekitar 2 tahun yang lalu pada 14-15 Agustus 2016. Kenapa harus Gunung Kelir? Yang pertama yang menjadi alasan saya memilih Gunung Kelir sebagai debut awal saya dalam mendaki gunung adalah karena lokasinya yang lumayan dekat jika diukur dari domisili saya di Kota Semarang. Hanya butuh waktu tak lebih dari 1.5 jam untuk sampai. Alasan selanjutnya adalah, tinggi Gunung Kelir ...
Selengkapnya »

Pialamu

-
Kulihat, berbagai jenis piala cantik terpajang indah di balik lemari kayumu Semua indah, semua cantik, dan semua juga sangat layak disebut piala dan sebagai bahan pajangan dan bahan pamer Piala porselen, piala bahan plastik cetakan, bahkan kulihat ada piala yang teramat cantik dan selalu kau elu-elukan kecantikannya Sebenarnya, sebagai sepotong kayu yang sama sekali tak cantik dan layak jadi piala inipun sebenarnya juga menginginkan tempat itu Ya tempat itu. Lemari kayumu. Yang ditempati piala cantik itu Tetapi, kupikir terlalu mustahil untuk diriku yang sepotong kayu ini dapat terwujud Aku...... Cukup sadar diri dan tidak percaya diri tentu saja Tetapi, akupun tak mau menjadi pecundang yang menyerah begitu saja akan inginku itu Aku tahu, aku..... terlalu tak tahu diri memang Tapi, bukankah bermimpi dan berharap itu hak semua makhluk? Bahkan teruntuk sepotong kayu yang tak cantik sepertiku sekalipun? Bolehkan?
Selengkapnya »