Gunung Ungaran! Yang mengajariku arti berjuang

Setelah pendakian pertamaku di Gunung Kelir pada tahun 2016 lalu yang sudah kuceritakan di post sebelumnya akhirnya setahun kemudian baru kudapat mendaki-daki gunung kembali, tepatnya pada tanggal 30 September 2017. Pendakian keduaku setelah vacum selama setahun ini kutujukan ke gunung Ungaran yang berjarak paling dekat dari Kota Semarang yang menjadi tempat tinggalku saat ini. Jarak tempuh dari Tugu Muda - Gunung Ungaran yang berlokasi di Ungaran, Kabupaten Semarang kurang lebih hanya satu jam setengah. Gunung ungaran merupakan Gunung Berapi yang bertipe Stratovolcano ( pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras). Gunung Ungaran memiliki tinggi 2050 mdpl, yang masih tergolong rendah dan kupikir cocok untuk newbie  yang ngidamnya naik gunung mulu sepertiku ini. hehe.
Perjalanan kumulai dari Kota Semarang pada siang hari, dan berencana untuk melakukan pendakian pada sore - malam hari untuk menghindari rasa panas dan lelah yang berlebihan saat melakukan pendakian siang hari. Pendakian ini kulakukan hanya berdua saja dengan seorang teman, yang dua-duanya adalah newbie nekat dan bermodal berani dan pokoke yakin :D. Jalur pendakian yang kupilih adalah via mawar yang merupakan jalur pendakian yang paling familiar dan ramai pengunjung, karena basecamp nya yang dikenal terbaik dan terindah. Sesampainya di basecamp, kami membayar biaya registrasi pendakian sejumlah Rp 7000,- per orang dan biaya parkir kendaraan Rp 3000,- per kendaraan. Setelah melakukan registrasi, kami langsung gas pol semangat naik menuju pucuk ungaran dan tercatat kami start perjalanan pada pukul 4 sore. Yah, lumayan adem lah ya, dan saat itu cuaca agak mendung syahdu dan pihak penjaga di tempat registrasi menyampaikan bahwa di malam sebelumnya hujan lumayan deras sudah mengguyur, jadi kemungkinan hari ini tidak hujan lumayan besar. Kamipun tenang untuk melakukan perjalanan tanpa takut diguyur hujan, selain karena pernyataan dari mas-mas penjaga, pun kami sudah siap membawa jas hujan jika sekiranya tiba-tiba hujan mengguyur.
Kami berjalan dengan semangat luar biasa, namun baru beberapa puluh menit aku sudah merasakan pegal di kaki yang tidak pernah kuajak olahraga ini. Trek yang awalnya lumayan datar, kemudian secara perlahan berganti jalan naik berbatu membuat si newbie nekat inipun kewalahan (haha banyak gaya sih lu). Sepanjang perjalanan, tak terhitung berapa jumlah aku berhenti untuk duduk, mengistirahatkan kaki yang sepertinya mulai menua dini ini padahal pos 1 pun belum terlihat. so sad. 
Dengan langkah gontai, pos per pos pun kami lalui, kami melalui jalan baru, sehingga tidak melewati kebun teh promasan. Sebelum pos 3, petang pun mulai menyongsong. Sebelum melanjutkan perjalanan, dikarenakan tenaga yang sudah hampir habis dan bunyi keroncongan yang mulai menggelegar akhirnya kami memutuskan untuk menyantap makanan yang sudah kami bawa. Setelah makan, kami langsung melanjutkan perjalanan karena gerimis mulai turun dan kami berdua sama-sama bukan orang yang tahu rute seperti apa yang akan kita lewati. 
Di akhir pos 3, jalur bebatuan ekstrim mulai nampak dari kejauhan melalui pantulan cahaya headlamp yang kami bawa. Perjalanan kami diiringi dengan gerimis dengan intensitas yang lumayan dan kabut yang mulai menyelimuti, yang semakin menambah suasana mencekam adalah pada saat ini aku masih menstruasi. hahaha bener-bener nekat kan aku. ini bukan untuk ditiru ya guys. Di tengah perjalanan, kami berdua sudah merasa ketakutan karena tidak ada pendaki lain yang kita temukan di tengah kondisi sangat gelap, hujan, dan kabut serta setelah tragedi kita berkhayal seperti melihat tenda yang ternyata adalah batu (hahaha) sehingga kita memutuskan untuk mendirikan tenda di tempat mana saja yang terdekat yang kita temukan. Dan akhirnya kita memutuskan mendirikan tenda di puncak bayangan dua. Setelah mendirikan tenda, kami memutuskan langsung istirahat karena kondisi kaki yang sudah sangat memprihatinkan pegelnya, serta menyiapkan tenaga untuk summit attack esok harinya.
Penampakan pemandangan dari lokasi sebelum puncak

Pemandangan di puncak Gunung Ungaran
Tugu puncak Gunung Ungaran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gunung Kelir! Pendakian pertamaku

Pialamu

Rafting Di Progo